PT Indosat Tbk. (ISAT) mencatat kenaikan performa usaha selama setahun 2021. Indosat mencatat keuntungan bersih sejumlah Rp 6,75 triliun sampai Desember 2021. Hasil ini kebalikannya dengan masa Desember 2020 yang tidak untung Rp716,7 miliar.
Presiden dan CEO Indosat O’Ledu Hutchison Vikram Singha menjelaskan pada pertemuan jurnalis virtual di akhir tahun 2021 jika “implikasi taktik turnaround yang terpusat sudah hasilkan performa yang kuat dan stabil sepanjang tiga tahun akhir. Kami sanggup meraihnya.” Presentasi, Selasa (22 Februari 2020). 2).
Penghasilan Indosat terdaftar bertambah 12,4% dari Rp 27,93 triliun di tahun akhir 2020 jadi Rp 31,39 triliun di tahun akhir 2021. Kenaikan paling besar terjadi pada bidang multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) sejumlah 26%. Dari Rp 4,28 triliun. Desember 2020 jadi Rp5,42 triliun pada Desember 2021.
Di tahun 2021, penghasilan handphone perseroan bertambah 10% dibanding tahun 2020 jadi Rp25,3 triliun. Ini khususnya disebabkan karena kenaikan penghasilan data dan service nilai lebih yang menyeimbangi pengurangan penghasilan untuk telephone, SMS, sewa menara, handset dan interkoneksi.
Sementara penghasilan telekomunikasi bertambah 2,6% dari Rp 560,5 miliar jadi Rp 574,8 miliar. Keseluruhannya, Indosat sudah kurangi ongkos sejumlah 17,6% semenjak awalnya capai Rp. Cuman Rp dari 25,53 triliun. 21,03 triliun.
Sampai tahun akhir 2021, perseroan mencatat berbelanja modal sejumlah Rp 6,89 triliun, turun 20,6% dibanding tahun 2020. Sekitaran 85% dari berbelanja modal ini didistribusikan untuk usaha mobile untuk memberikan dukungan keinginan service data, dan bekasnya didistribusikan untuk modal. Pengeluaran untuk MIDI, infrastruktur dan IT.
Semenjak itu, keseluruhan asset di akhir tahun 2021 ialah Rp63,3 triliun, bertambah 1% dari Rp62,7 triliun di akhir tahun 2020. Keseluruhan hutang ISAT bertambah 6,5% dari Rp 49,8 triliun pada tahun awalnya jadi Rp 53 triliun. Dalam pada itu, keseluruhan modal perseroan turun 20,2% dari Rp12,9 triliun di tahun akhir 2020 jadi Rp10,3 triliun di tahun akhir 2021.
Sampai tahun akhir 2021, emiten telekomunikasi ini mempunyai 62,sembilan juta konsumen setia, bertambah 4,4% dari 60,tiga juta pada tahun awalnya.
Disamping itu, penghasilan rerata per konsumen setia atau average revenue per pemakai (ARPU) perseroan bertambah pada 2021 dari Rp31,9 ribu jadi Rp344.000.
Menurut Vikram, kenaikan pengalaman jaringan dan kenaikan portofolio produk tingkatkan jalan raya data sejumlah 36,7% /tahun. Disamping itu, sampai tahun akhir 2021, perseroan mencatat berbelanja modal sejumlah Rp 6,89 triliun, turun 20,6% dibanding tahun 2020.